Menu

Minggu, 25 Desember 2016

LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH SWT YANG SANGAT INDAH NAMA-NYA



A.   Iman kepada Allah Swt.
Pernahkah kamu merasa dekat dengan Allah Swt. sehingga perasaanmu merasa begitu  tenang?  Pernahkah  kamu  merasa  jauh  dengan-Nya  sehingga  jiwamu  terasa hampa?  Melalui  uraian  berikut  ini,  mari  kita  belajar  untuk  lebih  mengenal  nama-nama  Allah  Swt.  yang  indah  dan  berusaha  menjadi  lebih  dekat  dengan-Nya.
Allah Swt. memiliki kasih dan sayang yang begitu besar terhadap hamba-Nya. Kita boleh bermohon apa saja kepada-Nya. Syaratnya, tentu kita harus yakin akan keberadaan-Nya. Kalau kita belum yakin bahwa Allah Swt. itu ada, sudah barang tentu doa kita juga sia-sia.
Jadi, sebelum berdoa kepada Allah Swt., kita harus yakin terlebih dulu bahwa Allah Swt. dapat memberikan apa yang kita butuhkan. Itu artinya kita harus beriman kepada-Nya.
     Apakah  iman  itu?  Kata  iman  berasal  dari  bahasa  Arab  yang  bermakna  percaya. Makna  iman  dalam  pengertian  ini  adalah  percaya  dengan  sepenuh  hati,  diucapkan dengan lisan  dan  diamalkan  dalam  perbuatan  sehari-hari.
Menjadi  orang  yang  beriman  bukan  persoalan  yang  ringan  atau  mudah.  Sebagai manusia  yang  memiliki  pertanggungjawaban  kepada  Allah  Swt.,  iman  menjadi  sangat penting.  Allah  Swt.  sendiri  yang  memerintahkan  kita  untuk  beriman,  sebagaimana firman-Nya.
     “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,  kitab-kitab-Nya,  rasul-rasul-Nya,  dan  hari  kemudian, maka  sungguh,  orang  itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S.  an-Nisa’/4:136).
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau berkurang. Salah  satu  cara  untuk  meningkatkan  keimanan  kita  kepada  Allah  Swt.  adalah dengan  memahami  nama-nama-Nya  yang  baik  dan  indah.  Kita  sering  mendengar nama-nama indah itu dengan sebutan al-Asmau  al-Husna.
B.   Makna Al-Asmau Al-Husna
Al-Asmau-al-Husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan  dirinya  dengan  nama-nama-Nya yang  baik,  sesuai  dengan firman-Nya:
“Dan  Allah  memiliki al-Asmau-al-Husna  (nama-nama  yang  terbaik),  maka bermohonlah  kepada-Nya  dengan menyebutnya al-Asmau al-Husna  itu  dan tinggalkanlah  orang-orang  yang  menyalahartikan  nama-nama-Nya.)  Mereka kelak  akan  mendapat  balasan  terhadap  apa  yang  telah  mereka kerjakan.” (Q.S.  al-A’raf/7:180).
Rasulullah  saw.  menjelaskan  bahwa  nama-nama  Allah  Swt.  yang  baik  (alAsmau al-Husna)  itu  berjumlah  99. Barang  siapa  yang  menghafalnya  maka  Allah Swt.  akan memasukkan ke dalam surga-Nya.
Pada bab ini hanya empat al-Asmau al-Husna yang akan kalian pelajari, yaitu: al-‘Alim,  al-Khabir,  as-Sami’,  al-Bashir.  Setelah  mempelajari  topik  ini,  kalian diharapkan  dapat  menjelaskan  makna  keempat al-Asmau al-Husna tersebut,  dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.  Al-‘Alim
Al-‘Alimartinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib.  Pengetahuan  Allah  Swt.  tidak  terbatas oleh  ruang  dan  waktu.  Segala  aktivitas  yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah Swt. Dengan kata lain, pengetahuan Allah Swt. itu tanpa batas. Luar biasa, bukan? Agar lebih yakin perhatikan firman-Nya berikut ini.
“Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). dan tidak jatuh  sebutir  biji  pun  dalam  kegelapan  bumi  dan  tidak  pula  sesuatu  yang  basah atau  yang  kering,  melainkan  tertulis  dalam  kitab  yang  nyata  (Lauh  Mahfuz).” (Q.S.  al-An’am/6:59).
Subhanallah, luar biasa! Perlu kalian ketahui bahwa Allah Swt. menyuruh kita untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya, agar kalian dapat mengetahui ciptaan-Nya, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Sesungguhnya, Allah Swt. sangat menyukai  orang  yang  rajin  mencari  ilmu pengetahuan dan mengamalkannya.
Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini  sifat  Allah al-‘Alim adalah kita  harus  terus-menerus  mencari  ilmuilmunya  Allah  Swt.  dengan  cara  belajar dan  merenungi  ciptaan-Nya.  Tapi  ingat! Penting  juga  untuk  diperhatikan  bahwa  kita  tidak  boleh  merasa  paling  pandai. Orang  berilmu  itu  harus  tetap  rendah  hati.  Seperti  pohon  padi,  semakin  berisi semakin merunduk.
2. Al- Khabir
Al-Khabirartinya Mahateliti. Allah Mahateliti terhadap  semua  ciptaan-Nya.  Allah  Swt. menciptakan  berjuta-juta  makhluk,  semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahateliti dalam menciptakan makhluk-Nya.Demikian  pula  Allah  dapat  mengetahui  secara  detail  apa  yang  dikerjakan makhluknnya. Dalam Q.S. at-Taubah/9:16 Allah Swt.  berfirman:
“... dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 16).
Perilaku  yang  dapat  diwujudkan  bagi  orang  yang  percaya  bahwa  Allah  Swt. Mahateliti adalah hendaklah kita harus waspada dan teliti betulapa yang kita lakukan atau  yang  akan  kita  lakukan.  Kita  harus  teliti  dan  cermat  dalam  melaksanakan kegiatan,  baik  di  sekolah,  di  rumah,  maupun  di  tempat  lainnya.  Orang  yang  teliti akan mendapatkan hasil maksimal, dan tidak akan menyesal di kemudian hari.
3. As-Sami’
As-Sami’artinya Maha Mendengar. Allah Swt.  Maha  Mendengar  semua  suara  apapun yang  ada  di  alam  semesta  ini.  Pendengaran Allah  Swt.  tidak  terbatas,  tidak  ada  satu pun  suara  yang  lepas  dari  pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:
”...  dan Allah Maha  Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. al-Baqarah/2:256).
Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha  Mendengar  adalah  kita  harus  mau  mendengarkan  orang  lain  yang  sedang berbicara. Terlebih lagi jika yang sedang berbicara adalah guru atau orang tua kita. Lalu,  bagaimana  sikap  kita  jika  tidak  senang  terhadap  apa  yang  disampaikannya? Tentu  kita  harus  sampaikan  hal  itu  kepada  lawan  bicara  kita  dengan  sikap  dan bahasa yang santun.
As-Sami’juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi.  Sebagai  generasi  muslim  kalian  tidak  boleh  ketinggalan  informasi.  Di samping  itu  kalian  harus  terus  berlatih  untuk  dapat  memilah  informasi  yang  baik dan yang buruk,  yang hak dan yang batil.
4. Al-Bashir
Al-Bashirartinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat  segala  sesuatu  walaupun  lembut  dan kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. dan Allah Maha  Melihat  apa  yang  kamu  kerjakan.”  (Q.S.  al-Hujurat/49:18).
Perilaku  yang  mencerminkan  keyakinan  bahwa  Allah  Maha  Melihat  adalah hendaklah  kita  berusaha  semaksimal  mungkin  untuk  dapat  melihat  peristiwaperistiwa  yang  terjadi  di  alam  ini  sebagai  bahan  renungan  akan  kebesaran Allah Swt. Kita diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri untuk melihat  kelebihan  dan  kekurangan  kita  sendiri  agar  hidup  menjadi  lebih  terarah. Sungguh  hal ini sangat indah untuk diamalkan.
C.   Hikmah Beriman kepada Allah Swt.
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena merasa dekat, dia berusaha taat,  menjalankan  perintah  dan  menjauhi  segala larangan-Nya.  Sungguh  bahagia  dan  beruntung manusia  yang  bisa  seperti  ini.  Jadi,  orang  yang beriman  akan  medapatkan  berbagai  keuntungan, antara lain sebagai berikut.
1.  Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:
”Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).”(Q.S.al-Mµ’min/40: 51).
2.  Hati menjadi tenang dan tidak gelisah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat  Allah.  Ingatlah hanyadengan mengingat Allahlah  hati  menjadi tenteram.”(Q.S. ar-Ra’d/13: 28).
3.  Sepanjang  masa  hidupnya  tidak  akan  pernah  merasa  rugi.  Sebaliknya,  tanpa dibekali  iman  sepanjang  usianya  diliputi  kerugian,  sebagaimana  firman  Allah Swt.  berikut ini :

”Demi  masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”(Q.S. al-Asr/103:1-3).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar