A. Ingin
Tahu tentang Thaharah
Tahukah
kalian apa itu thaharah? Apakah kalian sudah terbiasa melakukan tharah ?
thaharahartinya bersuci dari najisdan hadas. Najis adalah kotoran yg menjadi
sebab terhalangnya seseorang untuk
beribadah kepada Allah
Swt. sedangkan hadasadalah keadaan
tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh shalat,
tawaf, dan lain sebagainya.
Apa
saja
yang harus dibersihkan?.
Semua harus dibersihkan, termasuk
badan, pakaian, tempat dan
lingkungan yang menjadi
tempat segala aktivitas kita. Lebih-lebih tempat yang kita gunakan untuk
melaksanakan ibadah shalat . Lokasi ibadah
ini harus suci dari najis dan bersih dari segala
kotoran pasti akan menjadi lebih sempurna dan bermakna.
Thaharah
meliputi 2 hal yaitu: thaharah dari najis dan thaharah dari hadas. Thaharahdari najis maksudnya adalah membersihkan sesuatu dari najis. Ada
tiga macam najis, yaitu najismukhaffafah, najis Mutawassithah, dan najis
mugaladhah.
Najis
mukhaffafahadalah najisyang ringan, seperti air seni bayi laki-laki yang
belum berumur dua
tahun dan belum
makan apapun kecuali air
susu ibu.Cara menyucikannya
sangat mudah, cukup
dengan memercikkan atau
mengusapkan air yang suci pada
permukaan yang terkena najis.
Najis
mutawassithah adalah najis pertengahan.
Contoh najis jenis ini adalah
darah, nanah, air seni,
tinja, bangkai binatang, dan sebagainya. Najisjenis ini ada dua macam,
yaitu najis hukmiyyah dan najis ‘ainiyyah. Najis hukmiyyah diyakini
adanya tetapi tidak nyata wujudnya (zatnya), bau dan rasanya. Cara
menyucikannya adalah cukup dengan
mengalirkan air pada
benda yang terkena najis. Sedangkan najis ‘ainiyyah
adalah najis yang tampak wujudnya
(zat-nya) dan bisa
diketahui melalui bau maupun
rasanya. Cara menyucikannya
adalah dengan menghilangkan zat, rasa, warna, dan baunya
dengan menggunakan air yang suci.
Najis
mugaladhahadalah najis yang berat. Najisini bersumber dari anjing dan babi.
cara menyucikkannya melalui beberapa tahap, yaitu dengan membasuh sebanyak
tujuh kali. Satu kali diantaranya menggunakan air yang dicampur dengan tanah.
Nah,
kalian sudah mengetahui cara bersuci dari najis. Selanjutnya, bagaimana
cara bersuci dari
hadas? Hadasada dua macam, yaitu hadaskecil dan hadasbesar. Kita terkena
hadaskecil apabila mengalami/melakukan salah satu dari 4 hal, yaitu:
1. Keluar sesuatu dari
qubul (kemaluan) dan dubur,
2. Hilang akal (contoh
tidur),
3. Bersentuhan kulit
antara laki-laki dan perempuan yang bukan mukhrim, dan
4. Menyentuh qubul
(kemaluan) dan dubur dengan telapak
tangan.
Cara
menyucikan hadaskecil dengan ber-wudhu. Apabila tidak ada air atau karena sesuatu
hal, maka bisa dengan tayammum.Bagaimana
dengan hadas besar? Kita terkena hadas besar apabila
mengalami/melakukan salah satu dari enam perkara, yaitu:
1. Berhubungan suami
istri (setubuh),
2. Keluar mani,
3. Haid (menstruasi),
4. Melahirkan,
5. Nifas, dan
6. Meninggal dunia.
Cara menyucikannya
adalah dengan mandi wajib, yaitu membasahi seluruh tubuh
dari ujung rambut sampai
ujung kaki. Apabila
tidak ada air atau
karena sesuatu hal, maka
bisa dengan tayammum. Masalah
hadasbesar bagi perempuan menjadi
sangat penting dan
menarik untuk dipelajari. Perempuan mengalami peristiwa khusus
yang tidak dialami oleh
seorang laki-laki. Seorang
perempuan mengalami peristiwa haid, nifas,
dan terkadang istihadhah. Semakin penasaran, bukan? Jawabannya dapat
kalian temukan pada penjelasan berikut ini.
Darah yang
keluar dari rahim
perempuan ada beberapa
macam. Ada yang dinamakan haid,
nifas, dan istihadhah.
Pertama
darah haid, yaitu darah
yang keluar pada
perempuan saat kondisi sehat. Adapun
ciri-ciri secara umum
adalah kental, hangat,
baunya kurang sedap, hitam, merah tua, kemudian
berangsur-angsur menjadi semakin bening. Kalau kamu sudah mengalami haid, maka
bersyukurlah. Itu artinya organ-organ kewanitaanmu sudah berfungsi secara normal.mKapan perempuan
mengalami haid?Sebagian perempuan ada
yang sudah mengalami haid saat mulai
berumur 9 tahun. Namun, rata-rata
mereka mengalaminya pada usia belasan tahun.Berapa lama masanya haid?Masa
haidminimal adalah sehari semalam, biasanya 6 atau 7 hari, dan paling lama adalah
15 hari. Kalau
setelah 15 hari
darah masih terus
keluar, maka darah itu
merupakan darah istidhah
(penyakit). Apabila kalian
ada yang mengalami kondisi ini, segeralah
berkonsultasi dengan dokter.Perlu
diingat bahwa perempuan
yang sedang haid tidak boleh
melaksanakan shalat , puasa, membaca dan menyentuh/memegang al-Qur’an,
tawaf, berdiam diri di masjid, berhubungan suami istri, dan cerai dari suami.
Keduadarahnifas,
yaitu darah yang keluar sesudah melahirkan, setelah kosongnya rahim dari
kehamilan, meskipun hanya segumpal darah. Sedikit atau banyaknya darah nifas
juga bervariasi. Ada yang hanya satu tetes, keluar sehari, atau dua hari.
Rata-rata perempuan mengeluarkan darah nifas selama 40-an hari, dan paling lama
60 hari. Adapun cara mandi wajib untuk perempuan yang nifassama sebagaimana
mandinya haid.
Ketiga
darah istihadhah, yaitu darah
yang keluar tidak
pada hari-hari haid dan nifas
karena suatu penyakit. Darah istihadhah ada empat macam yaitu:
1. Keluar kurang dari masa haid;
2. Keluar lebih dari masa haid;
3. Keluar sebelum usia haid atau setelah masa
menopause;
4. Keluar lebih lama dari maksimal masa nifas.
Seorang perempuan yang
mengeluarkan darah istihadhahtetap harus melaksanakan kewajiban shalat dan
puasa. Apabila hendak shalat maka bersihkan darah itu, pakailah pembalut,
kemudian ambillah air wudhu.
B. Bagaimana
Cara Thaharah
Tata cara thaharah dari najis sudah dijelaskan
di awal bab
ini, sedangkan tata cara tharah dari hadas meliputi: mandi
wajib, wudhu dan, tayammum.
Adapun sarana yang dapat digunakan untuk thaharah, yakni: air, debu, dan batu.
Pada
umumnya, orang bersuci menggunakan air. Adapun air yang bisa dipakai untuk
bersuci adalah air yang suci sekaligus menyucikan. Air jenis ini merupakan air
yang bersumber dari alam, baik yang keluar dari bumi maupun yang turun dari
langit, seperti air
sumur, air sungai,
air hujan, air
laut, air danau, air
embun, air salju, dan
sebagainya.Di bawah ini akan dijelaskan
secara rinci tata cara thaharah dari hadas.
1. Mandi Wajib
Mandi
wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadasbesar. Sering disebut juga mandi
janabat/ junub. Adapun cara mandi wajib adalah sebagai berikut.
a. Niat
mandi untuk menghilangkan hadas besar. jika
dilafalkan maka bacaanya sebagai
berikut :“Saya niat mandi menghilangkan hadas besar karena Allah ta’ala”.
b. Menghilangkan
najisapabila terdapat di badannya seperti bekas tetesan darah.
c.
Membasahi seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.Pada saat
mandi wajib, kita
juga disunahkan untuk
mambaca basmalah, mencuci kedua
tangan sebelum dimasukkan
ke dalam bejana,
ber-wudhuterlebih dahulu, mendahulukan yang kanan dari yang kiri,
menggosok tubuh, dan sebagainya.
2.
Wudhu
Wudhuadalah
cara bersuci untuk menghilangkan hadas kecil. Adapun tata cara wudhu adalah
sebagai berikut.
a.
Niat dalam hati, jika dilafalkan maka bacaannya sebagai berikut : “Saya niat wudhu menghilangkan hadas kecil karena Allah ta’ala”.
b.Disunahkan
mencuci kedua telapak tangan, berkumur-kumur dan membersihkan lubang hidung.
c. Membasuh muka.
d. Membasuh kedua
tangan sampai siku.
e. Mengusap kepala.
f. Disunahkan membasuh telinga.
g. Membasuh kaki sampai
mata kaki.
h. Tertib (dilakukan
secara berurutan).
i. Berdoa setelah wudhu.
3. Tayammum
Apakah
tayammumitu? Tayammum adalah pengganti wudhuatau mandi wajib. Hal ini
dilakukan sebagai rukhsah
(keringanan) untuk orang
yang tidak dapat memakai air karena beberapa halangan
(‘udhur). Untuk lebih mudah memahaminya bacalah ilustrasi berikut ini.
Suatu
ketika, kita sedang memiliki hadaskecil atau besar. Sementara kita harus segera
shalat. Namun, pada saat itu tidak tersedia air atau tidak bisa menggunakan
air karena sesuatu
hal. Nah, solusinya
adalah tayammum dengan
menggunakan debu yang suci. Tidak sulit, bukan?
Jadi,
tayammum dilakukan dengan menggunakan
sarana debu yang
suci. Debu ini digunakan
sebagai pengganti air.
Apabila kita berada
di dalam pesawat
atau kendaraan, debu yang
digunakan untuk tayammum
cukup mengusap debu
yang ada di dinding pesawat atau
kendaraan.Cara ini boleh dilakukan jika:
a. Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya.
b. Berhalangan menggunakan air, misalnya karena
sakit.
c. Telah masuk waktu shalat .
Bertayammum
itu mudah, caranya adalah sebagai berikut.
a. Niat (untuk dibolehkan mengerjakan shalat );“Aku
niat bertayammum untuk dapat mengerjakan shalat, karena Allah ta’ala”.
b. Mengusap muka dengan tanah (debu yang suci);
c. Mengusap tangan kanan hingga siku-siku dengan
debu;
d. Mengusap tangan kiri hingga siku-siku dengan
debu
C. Hikmah
Thaharah
Betapa pentingnya
bersuci (thaharah) dalam
kehidupan kita, baik dari najis maupun dari hadas. Bersuci
memiliki keutamaan dan manfaat
yang luar biasa.
Keutamaan-keutamaan itu, antara lain:
1. Orang
yang hidup bersih
akan terhindar dari segala
macam penyakit karena kebanyakan sumber
penyakit berasal dari kuman dan
kotoran.
2. Rasulullah saw. bersabda bahwa orang yang selalu
menjaga wudhu akan bersinar wajahnya kelak saat dibangkitkan dari kubur.
3. Dapat dijadikan sarana untuk lebih
mendekatkan diri kepada Allah Swt.
4. Rasulullah saw. menegaskan bahwa kebersihan
itu sebagian dari iman dan ada ungkapan bijak pula yang mengatakan ”kebersihan
pangkal kesehatan”.
5. Kebersihan akan
membuat kita menjalani
hidup dengan lebih
nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar